Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan
alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan
dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang
lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll. Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang
telah lama diperbincangkan karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan
masyarakat dan upaya penanganannya.
Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum
pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup
yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau
umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan)
lebih tinggi di negara maju daripada di negara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan.
Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan
untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan
sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatan kesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan.
Penyebab Kemiskinan Yang Terjadi di Indonesia :
1. Laju Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat di setiap
10 tahun menurut hasil sensus penduduk. Meningkatnya jumlah penduduk membuat
Indonesia semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah
penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan.
Penghasilan yang minim ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang
harus ditanggung membuat penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
2. Angkatan Kerja,
Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi
dua yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong sebagi tenaga
kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja
berbeda-beda disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang
dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi
setiap orang atausemua penduduk kesenjangan dikatakan lunak, distribusi
pendapatan nasional dikatakan cukup merata. Pendapatan
penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka lakukan relatif tidak
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian penduduk di
Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih.
3. Tingkat pendidikan yang rendah.
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu
penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan
ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja
yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
4. Kurangnya perhatian dari pemerintah.
Pemerintah
yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin dapat menjadi
salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan kebijakan yang
mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di negaranya.
5. Kualitas sumber daya manusia itu sendiri
Memang di Indonesia kualitas SDM masih rendah, dikarenakan kemauan
dari masyarakat untuk belajar kurang, dan kemiskinan menjadi salah satu
faktor utamanya.
Dampak Kemiskinan Yang Terjadi di Indonesia :
1. Pengangguran merupakan dampak dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan
keterampilan merupakan hal yang sulit diraih masyarakat, maka masyarakat
sulit untuk berkembang dan mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi
kebutuhan. Dikarenakan sulit untuk bekerja, maka tidak adanya
pendapatan membuat pemenuhan kebutuhan sulit, kekurangan nutrisi dan
kesehatan, dan tak dapat memenuhi kebutuhan penting lainnya. Misalnya
saja harga beras yang semakin meningkat, orang yang pengangguran sulit
untuk membeli beras, maka mereka makan seadanya. Seorang pengangguran
yang tak dapat memberikan makan kepada anaknya akan menjadi dampak yang
buruk bagi masa depan sehingga akan mendapat kesulitan untuk waktu yang
lama.
2. Kriminalitas merupakan dampak lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari
nafkah mengakibatkan orang lupa diri sehingga mencari jalan cepat tanpa
memedulikan halal atau haramnya uang sebagai alat tukar guna memenuhi
kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan, pencurian, penipuan,
pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh kriminalitas yang
bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena kondisi
yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa akan
nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan. Di era global dan
materialisme seperti sekarang ini tak heran jika kriminalitas terjadi
dimanapun.
3. Putusnya sekolah dan kesempatan pendidikan sudah pasti merupakan dampak
kemiskinan. Mahalnya biaya pendidikan menyebabkan rakyat miskin putus
sekolah karena tak lagi mampu membiayai sekolah. Putus sekolah dan
hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi penghambat rakyat miskin
dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan mimpi mereka. Ini
menyebabkan kemiskinan yang dalam karena hilangnya kesempatan untuk
bersaing dengan global dan hilangnya kesempatan mendapatkan pekerjaan
yang layak.
4. Kesehatan sulit untuk didapatkan karena kurangnya pemenuhan gizi
sehari-hari akibat kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga
kesehatannya. Belum lagi biaya pengobatan yang mahal di klinik atau
rumah sakit yang tidak dapat dijangkau masyarakat miskin. Ini
menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang menyebar.
5. Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat
kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa,
maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada
perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah
anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalan,
tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak
kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk
karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia,
mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini
dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan
berdampak pada generasi penerusnya.
Menurut saya ada beberapa cara untuk mengatasi kemiskinan, berikut ini merupakan cara untuk mengatasi kemiskinan:
1.
Kemauan sang individu untuk mengubah dirinya sendiri dahulu harus kuat,
kalau tidak mau merubah dirinya sendiri, ya percuma saja pemerintah
memberikan banyak lapangan kerja dan kebijakan.
2.
SDM (Sumber Daya Manusia) di Indonesia masih terbilang rendah, oleh
karena itu pemerintah seharusnya jangan memperhatikan masyarakat yang
ada di perkotaan, tetapi perhatikan juga masyarakat yang di pedesaan dan
perbatasan negara supaya masyarakat itu bisa sekolah gratis hingga
sekolah menengah.
3.
Pemerintah harus menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak dan juga
setiap lapangan pekerjaan harus mampu menerima banyak tenaga kerja.
4.
Pemerintah harus mampu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, supaya
masyarakat yang kurang mampu bisa menikmati kebutuhan pokok, contohnya
beras.
5.
Menyempurnakan dan memperluas cakupan program berbasis masyarakat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan optimalisasi
pemberdayaan masyarakat di kawasan pedesaan dan perkotaan serta
memperkuat penyediaan dukungan pengembangan kesempatan berusaha bagi
penduduk miskin.
6. Penyediaan beasiswa ke luar negeri, supaya pelajar di Indonesia bisa belajar dari negara yang lebih maju.
7.
Membangun sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini
bertujuan melindungi penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan
menghadapi guncangan sosial dan ekonomi.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar